Selasa, 14 Januari 2014

Non Observable Communication



Komunikasi tidak akan bisa lepas dari kehidupan manusia. Karena komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Komunikasi sendiri ada dimana-mana, ketika kita bertemu atau dengan orang lain, bahkan ketika kita sedang sendiripun terkadang melakukan komunikasi.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 70% waktu bangun kita digunakan untuk berkomunikasi. Dengan komunikasi kita membentuk hubungan yang saling memahami,  menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebarkan pengetahuan dan melestarikan peradaban. Bahkan komunikasi sendiri terkadang akan membawa pada kehancuran dan kebencian terhadap orang lain. Seringnya kita berkomunikasi membuat kita lupa untuk  mempelajari komunikasi itu sendiri.
Komunikasi yang dapat diamati (observable communication) atau Komunikasi yang  tidak dapat diamati (Non observable communication). Sering kita melakukan kedua komunikasi ini, seringnya kita berinteraksi dengan orang lain membuat kita berfikir bahwa kita hanya melakukan observable communcation. Tapi sebenarnya justru kita sering melakukan non observable communication, baik sadar maupun tidak kita sering berbicara pada diri sendiri.
 Jalaluddin rakhmat dalam bukunya psikologi komunikasi menjelaskan sebelum seseorang melakukan komunikasi interpersonal, seseorang akan melalui tahap komunikasi intrapersonal terlebih dahulu. Dimana seseorang menerima informasi, mengolahnya, menyimpannya dan menghasilkannya kembali, proses pengolahan informasi di sini kita sebut sebagai komunikasi intrapersonal, meliputi sensasi, persepsi, memori dan berfikir. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar