Rabu, 11 Juli 2012

INTEGRASI DAN KONFLIK SOSIAL


I.                   PENDAHULUAN
Masyarakat adalah makhuluk sosial yang selalu berinteraksi. Dalam interaksinya, manusia sering kali dihadapkan pada situasi yang disebut integrasi dan konflik sosial. Munculnya integrasi dan konflik sosial tidak terjadi dengan sendirinya dan tidak sesederhana yang kita bayangkan. Banyak faktor yang harus dikaji mengapa integrasi dan konflik sosial tersebut muncul kepermukaan.
Pada umumnya integrasi dan konflik merupakan suatu gejala sosial yang sering muncul dalam kehidupan masyarakat. Bila kita menengok kebelakang, dalam sejarah, negeri ini menjadi negara yang merdeka dan berdaulat sering kali diwarnai dengan berbagai konflik, baik konflik yang terjadi antara bangsa Indonesia dan para penjajah maupun konflik yang terjadi diantara sesama bangsa ini.

II.                RUMUSAN MASALAH
a.       Konsep Tentang Integrasi dan Konflik Sosial
b.      Bentuk-bentuk Integrasi dan Konflik Sosial
c.       Faktor-faktor Pengintegrasi Sosial
d.      Faktor-faktor Konflik Sosial
III.             PEMBAHASAN
A.    Konsep Tentang Integrasi dan Konflik Sosial
Integrasi berasal dari kata “integration” (bahasa inggris) berarti keseluruhan atau kesempurnaan. Integrasi juga berarti proses pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.
Maurice Duverger Integrasi sosial adalah dibangunnya interdependensi yang lebih rapat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau anggota-anggota dalam masyarakat.
Menurut Paul B. Horton Integrasi sosial merupakan suatu proses pengembangan masyarakat dimana segenap kelompok ras dan etnik mampu berperan serta secara bersama-sama dalam kehidupan budaya dan ekonomi
Konflik berasal dari bahasa latin “Conflique” artinya saling memukul. Jadi  konflik berarti pertentangan atau perbedaan antara dua kekuatan yang disertai dengan intimidasi dan kekerasan untuk saling menguasai.
Konflik menurut Berstein konflik merupakan suatu pertentangan, perbedaan yang tidak dapat dicegah, konflik mempunyai potensi memberikan dampak positif dan negatif dalam interaksi sosial.
Konflik menurut Soerjono soekanto konflik adalah suatu  proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.
B.     Bentuk-bentuk Integrasi dan Konflik Sosial
1.      Bentuk- bentuk Integrasi Sosial
a.       Integrasi keluarga
Suatu kondisi dalam keluaraga dimana seluruh anggota keluaraga sesuai dengan posisi dan kedudukannya secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama melaksanakan peranannya sehingga seluruh fungsi keluarga dapat berlangsung dengan baik.
b.      Integrasi kekerabatan
Suatu kondisi dimana nilai-nilai norma-norma, kedudukan serta peranan sosial yang diakui dan ditaati bersama seluruh anggota kekerabatan.
c.       Integrasi asosiasi (perkumpulan)
Suatu kondisi dalam kelompok perkumpulan dimana orang-orang yang menjadi anggotanaya mempunyai kesamaan minat, tujuan, kepentingan dan kegemaran.
d.      Integrasi masyarakat
Suatu kondisi dalam kelompok manusia yang  telah lama bertempat tinggal pada suatu daerah tertentu yang mempunyai aturan-aturan tertentu yang mengatur tata hidup mereka untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan diantara anggota tersubut mempunyai kosekuensi yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan tersebut.
e.       Integrasi suku bangsa
Suatu kondisi dari suatu kelompok manusia yang mempunyai karakteristik yang paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul dan tempat asal serta kebudayaanya sementara sifat-sifat tersebut telah dimiliki oleh masing-masing anggota dan juga oleh kelompok sebagai satu kesatuan.
f.       Integrasi bangsa
Suatu kondisi dari kesatuan etnis dan kultural yang mempunyai kesamaan yang berhubungan dengan politik, latar belakang sejarah dan tujuan, dimana seluruh  anggota yang ada mempunyai komitmen yang sama dalam mencapai tujuan tersebut.

2.      Bentuk-bentuk Konflik Sosial
a.       Menurut hubungannya dengan tujuan organisasi :
·         Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung tujuan organisasi, oleh karenanya sering kali bersifat kostruktif.
·         Konflik disfungsional adalah konflik yang menghambat tercapainya tujuan organisai dan sifatnya destruktif.
b.      Menurut hubunganya dengan pelaku :
·         Konflik intrapribadi (konflik didalam diri sendiri) adalah konflik yang terjadi dalam diri seseorang sebagai akibat perbedaan atau kesenjangan antara kemauan dan kemampuannya untuk melakukan keingginanaya.
·         Konflik antar pribadi adalah apabila terjadi pertentangan antara dua orang individu yang disebabkan perbedaan presepsi, orientasi atau kedudukan.
·         Konflik dalam kelompok adalah konflik yang terjadi dalam suatu kelompok karena keputusan kelompok bertentangan dengan keinginan satu atau dua individu dalam kelompok tesebut.
·         Konflik dalam organisasi adalah konflik yang dapat diindikasikan apabila suatu konflik telah mengarah ke dalam seluruh fungsi di dalam organisasi tersebut.
·         Konflik antar organisasi adalah konflik antar kelompok yang mempunyai badan hukum yang biasanya berhubungan dengan masalah bisnis dan politik.
C.    Faktor-faktor Pengintegrasi Sosial
a.       Faktor internal
Merupakan faktor pendorong integrasi yang berasal dari diri sendiri meliputi : kesadaran diri sebagai makhluk sosial; tuntutan kebutuhan; jiwa dan semangat gotong royong.
b.      Faktor eksternal
Merupakan faktor pendorong integrasi yang berasal dari luar diri sendiri meliputi : tuntutan perkembangan jaman; persamaan kebudayaan; terbukanya kesempatan; sikap menghargai atau toleransi; persamaan visi, misi dan tujuan; adanya konsensus nilai-nilai dalam masyarakat; adanya tantangan
D.    Faktor-faktor Konflik Sosial
a.       Perbedaan antar individu
Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan,pendirian, pendapat, atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggan, dan identitas seseorang.
b.      Perbedaan latar belakang kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial yang sama. Apa yang dianggap baik oleh suatu masyarakat belum tentu sama dengan apa yang dianggap baik oleh masyarakat lain.
c.       Perbedaan kepentingan
Setiap individu atau kelompok sering kali memiliki kepentingan yang berbeda dengan indivudu atau kelompok lainnya. Semua itu bergantung dari kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Perbedaan kepentingan ini menyangkut kepentingan ekonomi, politik, sosial dan budaya.
d.      Perubahan sosial
Perubahan sosial dalam sebuah masyarakat yang terjadi terlalu cepat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Konflik dapat terjadi karena adanya ketidak sesuai antara harapan individu atau masyarakat dan kenyataan yang timbul akibat perubahan tersebut

IV.             KESIMPULAN
Hubungan antara integrasi dan konflik sosial pada masyarakat yang majemuk, keteraturan dan iteraksi sosial yang selaras sangat sulit terwujud. Hal ini disebabkan karena setiap individu-individu ataupun kelompok memiliki tata nilai dan ukuran yang berbeda dalam memandang sesuatu. Konflik tersebut apabila cara penanganannya tepat dan profesional maka akan tercipta suatu ikatan yang kuat diantara individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat tersebut.
V.                PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami susun, kami sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran pembaca guna untuk perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua .... Amin.

DAFTAR PUSTAKA
            Rohman Taufik, Sosiologi. Jakarta : Yudhistira. 2007
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Keempat. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 1990
Dr. Kartono Kartini, Patologi Sosiologi. Jakarta : PT. Grafindo Persada. 2007
http://id.wikipedia.org/wiki/sosiologi

1 komentar: